Kamis, 01 Oktober 2020

 Hello peeps, welcome back to my blog, wherever you are, hoping you in a good condition❤

Sebelumnya aku mau bilang terimakasih, terimakasih sudah mampir, semoga yang patah lekas pulih, yang jatuh lekas sembuh, oiya banyak deadline yang harus dikejar ya, jangan dipaksain, kalo capek istirahat, karena kamu berharga❤


PENTINGNYA KESEHATAN MENTAL DI MASA PANDEMI UNTUK  GENERASI Z

 

 

PENDAHULUAN

Kesehatan mental saat ini menjadi hal yang sangat penting diperhatikan, seseorang yang mengalami gangguan mental akan mendapat stigma negatif dari orang sekitar, orang orang mengganggap bahwa orang yang menderita gangguan mental adalah orang yang stres, aneh, gila bahkan ada yang berpendapat gangguan mental disebabkan karena kurang kuatnya iman, dan tidak percaya akan adanya Tuhan, hal tersebut akan membuat penderita merasa tidak ada yang bisa mengerti keadaanya, tidak ada yang mendukung dan mensuportnya, mereka merasa tidak berguna dan tidak ada yang sayang dengan mereka, sehingga mereka dapat melakukan hal diluar kendali mereka, nekat membahayakan diri mereka dan tak sedikit yang melakukan percobaan bunuh diri.

            Mental Illness adalah kumpulan penyakit gangguan kejiwaan yang mempengaruhi pikiran, perasaaan dan perilaku seseorang. Kesehatan mental meliputi kondisi emosional, psikologis, dan kesejahteraan sosial. Gangguan kepribadian ini membuat penderita sulit untuk mengetahui perilaku yang dianggap normal dan tidak (Suara.com 19/01/2019). Direktur Eksekutif National Alliance on Mental Illness (NAMI), Mary Giliberti menyatakan, 1 dari 5 remaja mengidap kondisi gangguan mental seperti yang dijelaskan dari name.org, tapi hanya kurang dari setengahnya yang memutuskan mencari bantuan. Padahal, Mental Illness adalah gangguan jiwa yang cukup berbahaya dan bisa memicu seseorang untuk bunuh diri.

            Kesehatan mental sering terjadi terutama pada remaja, karena remaja lebih sering mengalami stres, dan depresi. Seseorang yang selalu merasa terbebani atau tidak bisa membawa dan menerima beban terlalu banyak dan berat kebanyakan sering mengalami stres, terutama kalangan mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa menjadi salah satu targetnya dikarenakan masa pandemi saat ini membuat mahasiswa harus belajar atau kuliah daring (dari jaringan) selain dari pertimbangan banyak hal, seperti jaringan yang buruk didaerah tertentu, dan harga kuota belajar yang mahal tidak memungkinkan untuk setiap mahasiswa bisa mengaksesnya, belajar dan bekerja secara online sering terjadi dengan tidak kondusif. Apalagi dengan sistem tugas yang semuanya diberikan secara online, tak jarang membuat mahasiswa depresi.

 



pembahasan

            Generasi millenial atau sering disebut dengan generasi Z akan menjadi harapan untuk kemajuan bangsa kedepannya, masa depan bangsa Indonesia juga ada ditangan para generasi millenial, apabila generasi z mengalami gangguan mental tentunya hal tersebut akan sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan bangsa kita kedepannya, seseorang yang mengalami gangguan mental tidak akan bisa mengontrol dirinya dengan baik, mereka akan lebih sering terbawa emosi mereka, karena orang yang menderita gangguan mental akan mempengaruhi emosi, pola pikir, dan perilaku penderitanya, dengan begitu seseorang yang mengalami gangguan mental tidak akan bisa mengontrol atau bekerja dengan baik, apalagi dengan lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu kesehatan mental sangat penting diperhatikan terutama pada kalangan generasi Z saat ini, karena mereka nantinya akan menjadi penerus Bangsa ini, sudah sepatutnya kita ikut berpartisipasi untuk menjaga kesehatan mental Generasi Z saat ini.

 

PENYEBAB GANGGUAN MENTAL

Faktor biologis

  • Gangguan pada fungsi sel saraf di otak.
  • Infeksi, misalnya akibat bakteri Streptococcus.
  • Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
  • Kerusakan otak akibat terbentur atau kecelakaan.
  • Kekurangan oksigen pada otak bayi saat proses persalinan.
  • Memiliki orang tua atau keluarga penderita gangguan mental.
  • Penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang.
  • Kekurangan nutrisi.

Faktor psikologis

  • Peristiwa traumatik, seperti kekerasan dan pelecehan seksual
  • Kehilangan orang tua atau disia-siakan di masa kecil.
  • Kurang mampu bergaul dengan orang lain.
  • Terlalu terbebani dengan tanngungjawab dan tugasnya
  • Perasaan rendah diri, tidak mampu, marah, atau kesepian.

Selain faktor psikologis yang telah disebutkan di atas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa berada pada situasi pandemi, seperti pandemi COVID-19, juga bisa menjadi faktor pemicu stres yang kemudian membuat orang lebih rentan mengalami gangguan mental.

Stres tersebut dapat berasal dari rasa takut dan khawatir tentang kesehatan, keuangan, atau pekerjaan, yang banyak terpengaruh akibat pandemi.

 

Komplikasi Gangguan Mental

Gangguan mental dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik, emosi, maupun perilaku. Bahkan, satu gangguan mental yang tidak diatasi bisa memicu gangguan mental lainnya. Beberapa komplikasi yang bisa muncul adalah:

  • Perasaan tidak bahagia dalam hidup.
  • Konflik dengan anggota keluarga.
  • Kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain.
  • Terasing dari kehidupan sosial.
  • Kecanduan rokok, alkohol, atau NAPZA.
  • Keinginan untuk bunuh diri dan mencelakai orang lain.
  • Terjerat masalah hukum dan keuangan.
  • Rentan sakit akibat sistem kekebalan tubuh menurun.

 

 

CARA MENGATASI dan MENCEGAH GANGGUAN MENTAL

Dengan berbagai penyebab yang tersebut diatas, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah gangguan mental :

  • Tetap berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi.
  • Berbagilah dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah.
  • Lakukan olahraga rutin, makan teratur, dan kelola stres dengan baik.
  • Tidur dan bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap harinya.
  • Jangan merokok dan menggunakan NAPZA.
  • Batasi konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein.
  • Konsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, sesuai dosis dan aturan pakai.

KESIMPULAN

Dengan pernyataan tersebut diatas, kesehatan mental sangat penting diperhatikan, dengan melakukan beberapa hal untuk pencegahan akan dapat meminimalisir terjadinya gangguan mental untuk Generasi Z, selain itu suport dan dukungan dari orang sekitar juga sangat dibutuhkan untuk orang yang terindikasi mengalami gangguan mental, perlu dilakukannya study ke masyarakat mengenai hal tersebut, agar masyarakat ikut berpartisipasi dalam menjaga kesehatan mental Generasi Z. Selain masyarakat pihak terkait yang berhubungan erat dengan Generasi Z khusunya orang tua dan guru atau dosen sangat menentukan, dan akan sangat berperan dalam hal pencegahan ini, dalam hal ini orang tua harus sellau terbuka untuk anak anak nya, menerima setiap keluahan anaknya, dan selalu mensuport anaknya dalam keadaan apapun, begitupun dengan dosen atau guru sebagai orang tau kedua bagi mahasiswa atau siswa seharusnya tidak begitu membebani siswa dalam hal ini tidak memberikan tugas dan tanggung jawab yang sekiranya dapat membebani anak tersebut. Selain masyarat orang tau dan guru, orang orang sekitar juga dapat berperan dalam hal ini, dengan saling mendukung dan mensuport, selalu membeikan komentar yang membangun, dan tidak membiarkan seseorang merasa dirinya paling buruk diantara orang lain. Dalam hal ini saya tekankan bahwa semua orang harus turut berpastisipasi dalam pencegahan ini, mengingat pentingya kesehatan mental untuk Generasi Z  saat ini

 

DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/kesehatan-mental

 

 

 

 

SONG ANALYSIS - A Whole New World

A Whole New World Lyrics: clik here                A Whole New World is one of the soundtracks for the remake of Walt Disney Record animatio...