Hello peeps, welcome back to my blog, wherever you are, hoping you in a good condition❤
Sebelumnya aku mau bilang terimakasih, terimakasih sudah mampir, semoga yang patah lekas pulih, yang jatuh lekas sembuh, oiya banyak deadline yang harus dikejar ya, jangan dipaksain, kalo capek istirahat, karena kamu berharga❤
PENTINGNYA
KESEHATAN MENTAL DI MASA PANDEMI UNTUK GENERASI
Z
PENDAHULUAN
Kesehatan mental saat
ini menjadi hal yang sangat penting diperhatikan, seseorang yang mengalami
gangguan mental akan mendapat stigma negatif dari orang sekitar, orang orang
mengganggap bahwa orang yang menderita gangguan mental adalah orang yang stres,
aneh, gila bahkan ada yang berpendapat gangguan mental disebabkan karena kurang
kuatnya iman, dan tidak percaya akan adanya Tuhan, hal tersebut akan membuat
penderita merasa tidak ada yang bisa mengerti keadaanya, tidak ada yang
mendukung dan mensuportnya, mereka merasa tidak berguna dan tidak ada yang
sayang dengan mereka, sehingga mereka dapat melakukan hal diluar kendali
mereka, nekat membahayakan diri mereka dan tak sedikit yang melakukan percobaan
bunuh diri.
Mental Illness adalah
kumpulan penyakit gangguan kejiwaan yang mempengaruhi pikiran, perasaaan dan
perilaku seseorang. Kesehatan mental meliputi kondisi emosional, psikologis,
dan kesejahteraan sosial. Gangguan kepribadian ini membuat penderita sulit
untuk mengetahui perilaku yang dianggap normal dan tidak (Suara.com
19/01/2019). Direktur Eksekutif National Alliance on Mental Illness (NAMI),
Mary Giliberti menyatakan, 1 dari 5 remaja mengidap kondisi gangguan mental
seperti yang dijelaskan dari name.org, tapi hanya kurang dari setengahnya yang
memutuskan mencari bantuan. Padahal, Mental Illness adalah gangguan jiwa yang
cukup berbahaya dan bisa memicu seseorang untuk bunuh diri.
Kesehatan
mental sering terjadi terutama pada remaja, karena remaja lebih sering
mengalami stres, dan depresi. Seseorang yang selalu merasa terbebani atau tidak
bisa membawa dan menerima beban terlalu banyak dan berat kebanyakan sering
mengalami stres, terutama kalangan mahasiswa. Dalam hal ini mahasiswa menjadi
salah satu targetnya dikarenakan masa pandemi saat ini membuat mahasiswa harus
belajar atau kuliah daring (dari jaringan) selain dari pertimbangan banyak hal,
seperti jaringan yang buruk didaerah tertentu, dan harga kuota belajar yang
mahal tidak memungkinkan untuk setiap mahasiswa bisa mengaksesnya, belajar dan
bekerja secara online sering terjadi dengan tidak kondusif. Apalagi dengan
sistem tugas yang semuanya diberikan secara online, tak jarang membuat
mahasiswa depresi.
pembahasan
Generasi
millenial atau sering disebut dengan generasi Z akan menjadi harapan untuk
kemajuan bangsa kedepannya, masa depan bangsa Indonesia juga ada ditangan para
generasi millenial, apabila generasi z mengalami gangguan mental tentunya hal
tersebut akan sangat berpengaruh untuk kemajuan dan perkembangan bangsa kita
kedepannya, seseorang yang mengalami gangguan mental tidak akan bisa mengontrol
dirinya dengan baik, mereka akan lebih sering terbawa emosi mereka, karena
orang yang menderita gangguan mental akan mempengaruhi emosi, pola pikir, dan
perilaku penderitanya, dengan begitu seseorang yang mengalami gangguan mental
tidak akan bisa mengontrol atau bekerja dengan baik, apalagi dengan lingkungan
sekitarnya. Oleh karena itu kesehatan mental sangat penting diperhatikan terutama
pada kalangan generasi Z saat ini, karena mereka nantinya akan menjadi penerus
Bangsa ini, sudah sepatutnya kita ikut berpartisipasi untuk menjaga kesehatan
mental Generasi Z saat ini.
PENYEBAB GANGGUAN MENTAL
Faktor biologis
- Gangguan pada fungsi sel saraf
di otak.
- Infeksi, misalnya akibat
bakteri Streptococcus.
- Kelainan bawaan atau cedera pada otak.
- Kerusakan otak akibat terbentur
atau kecelakaan.
- Kekurangan oksigen pada otak
bayi saat proses persalinan.
- Memiliki orang tua atau
keluarga penderita gangguan mental.
- Penyalahgunaan NAPZA dalam
jangka panjang.
- Kekurangan nutrisi.
Faktor psikologis
- Peristiwa traumatik, seperti kekerasan
dan pelecehan seksual
- Kehilangan orang tua atau
disia-siakan di masa kecil.
- Kurang mampu bergaul dengan
orang lain.
- Terlalu terbebani dengan
tanngungjawab dan tugasnya
- Perasaan rendah diri, tidak
mampu, marah, atau kesepian.
Selain faktor psikologis yang telah disebutkan di atas, Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa berada pada situasi pandemi, seperti
pandemi COVID-19, juga bisa menjadi faktor pemicu stres yang kemudian membuat
orang lebih rentan mengalami gangguan mental.
Stres tersebut dapat berasal dari rasa takut dan khawatir tentang
kesehatan, keuangan, atau pekerjaan, yang banyak terpengaruh akibat pandemi.
Komplikasi Gangguan Mental
Gangguan mental dapat menyebabkan komplikasi serius, baik pada fisik,
emosi, maupun perilaku. Bahkan, satu gangguan mental yang tidak diatasi bisa
memicu gangguan mental lainnya. Beberapa komplikasi yang bisa muncul adalah:
- Perasaan
tidak bahagia dalam hidup.
- Konflik
dengan anggota keluarga.
- Kesulitan
menjalin hubungan dengan orang lain.
- Terasing dari
kehidupan sosial.
- Kecanduan
rokok, alkohol, atau NAPZA.
- Keinginan
untuk bunuh diri dan
mencelakai orang lain.
- Terjerat
masalah hukum dan keuangan.
- Rentan
sakit akibat sistem kekebalan tubuh menurun.
CARA MENGATASI dan MENCEGAH GANGGUAN MENTAL
Dengan berbagai penyebab yang tersebut diatas, berikut beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk mencegah gangguan mental :
- Tetap
berpartisipasi aktif dalam pergaulan dan aktivitas yang disenangi.
- Berbagilah
dengan teman dan keluarga saat menghadapi masalah.
- Lakukan
olahraga rutin, makan teratur, dan kelola stres dengan baik.
- Tidur dan
bangun tidur teratur pada waktu yang sama setiap harinya.
- Jangan
merokok dan menggunakan NAPZA.
- Batasi
konsumsi minuman beralkohol dan minuman berkafein.
- Konsumsi
obat-obatan yang diresepkan dokter, sesuai dosis dan aturan pakai.
KESIMPULAN
Dengan pernyataan tersebut diatas,
kesehatan mental sangat penting diperhatikan, dengan melakukan beberapa hal
untuk pencegahan akan dapat meminimalisir terjadinya gangguan mental untuk
Generasi Z, selain itu suport dan dukungan dari orang sekitar juga sangat
dibutuhkan untuk orang yang terindikasi mengalami gangguan mental, perlu
dilakukannya study ke masyarakat mengenai hal tersebut, agar masyarakat ikut
berpartisipasi dalam menjaga kesehatan mental Generasi Z. Selain masyarakat
pihak terkait yang berhubungan erat dengan Generasi Z khusunya orang tua dan
guru atau dosen sangat menentukan, dan akan sangat berperan dalam hal
pencegahan ini, dalam hal ini orang tua harus sellau terbuka untuk anak anak
nya, menerima setiap keluahan anaknya, dan selalu mensuport anaknya dalam
keadaan apapun, begitupun dengan dosen atau guru sebagai orang tau kedua bagi
mahasiswa atau siswa seharusnya tidak begitu membebani siswa dalam hal ini
tidak memberikan tugas dan tanggung jawab yang sekiranya dapat membebani anak
tersebut. Selain masyarat orang tau dan guru, orang orang sekitar juga dapat
berperan dalam hal ini, dengan saling mendukung dan mensuport, selalu membeikan
komentar yang membangun, dan tidak membiarkan seseorang merasa dirinya paling
buruk diantara orang lain. Dalam hal ini saya tekankan bahwa semua orang harus
turut berpastisipasi dalam pencegahan ini, mengingat pentingya kesehatan mental
untuk Generasi Z saat ini
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/kesehatan-mental